Batak Fiesta 2017 – The Truly of Batak

Kekayaan Budaya Indonesia sangat beragam mulai dari Sabang hingga Merauke dari berbagai suku di dalamnya. Di Daerah Danau Toba juga beragam kebudayaan, walau tergolong pada daerah yang berdekatan, tapi budayanya beragam, lihat keunikan-nya pada event Batak Fiesta 2017. Suku yang pertama kali ada di Daerah sekitar Danau Toba adalah suku Batak.

Jenis Suku Batak

Suku batak merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia. Suku batak memiliki enam (6) etnik yaitu Toba, Simalungun, Angkola, Karo, Pakpak dan Mandailing. Berikut sambutan salam dari masing-masing etnik diatas .

1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”

Apa itu Batak Fiesta

Batak Fiesta merupakan acara perdana dari Pemerintah Kabupaten Samosir di kawasan Danau Toba. Event ini diharapkan menjadi salah satu media untuk mengangkut kekayaan adat isitadat, budaya dari ke enam etnik batak. Kekayaan Budaya, Adat & Istiadat haruslah selalu diperkenalkan kepada generasi penerus agar tetap terjaga selalu. Pada Event ini Anda akan menyaksikan berbagai pagelaran Budaya, bengkel seni, seminar budaya dari ke enam etnik batak tersebut. Kalo Anda tidak percaya dengan uniknya masing-masing etnik Batak yang daerahnya sangat berdekatan namun Budaya yang berbeda, Anda dapat memastikannya dengan mengunjungi Event ini.

Lokasi Event Batak Fiesta 2017

Event ini akan di adakan di Open Stage Tuk-Tuk Siadong. Buat Anda yang belum tahu lokasi Open Stage ini anda dapat merefer ke Peta dibawah ini. Anda dapat mengunjungi Lokasi Pemandian Air Hangat sehabis Event ini.

[put_wpgm id=5]

Kapan Batak Fiesta dilaksanakan?

Event Batak Fiesta ini akan berlangsung selama 3 Hari, terhitung dari tanggal 27Juni – 29 Juni 2017. Persiapkan Tiket penerbangan & Hotel/Akomodasi Penginiapan Anda dari sini.

Ada Kata bijak mengatakan bahwa “tanpa manusia, budaya tidak ada, namun lebih penting dari itu, tanpa budaya, manusia tidak akan ada” (Clitford Geetz)