SUMATERA UTARA – Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatera Utara melakukan terobosan. Bersama GenPI Danau Toba, mereka akan merilis Parapat Night Market, Sabtu (3/11). Wisatawan milenial sekitar Danau Toba, menjadi target utama destinasi ini.
Menurut Ketua GenPI Sumut, Fito Fitato, Parapat Night Market digelar mulai pukul 19.00 WIB Tanggal 03 November 2018. Event ini diluncurkan sebagai destinasi baru di Danau Toba.
Lokasi di Open Stage Parapat.
“Pada gelaran perdana nanti, kami akan menyuguhkan pentas seni. Berupa tarian dan musik tradisional khas Batak. Intinya kami akan mengenalkan budaya Batak pada para pengunjung. Di samping itu, kami siapkan 15 stand kuliner tradisional yang bisa dinikmati para pengunjung,” ujarnya, Kamis (1/11) malam.
Fitato menambahkan, Parapat Night Market akan dipusatkan di daerah Pagoda. Yakni, sebuah tempat yang juga disebut Pasar Jumpa Tengah di kawasan Tebing Tinggi. Namun, belakangan lokasi ini lebih popular dengan sebutan Stage Parapat.
“Kini, Stage Parapat menjadi salah satu ikon yang secara geografis masuk dalam wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” imbuhnya.
Untuk menyukseskan Parapat Night Market, sejumlah spot foto yang instagramable disiapkan. Pengunjung bisa memanfaatkannya untuk melakukan swafoto.
“Tidak bisa dipungkiri, peran generasi milenial dalam mempopularkan sebuah destinasi wisata cukup besar. Diakui atau tidak, sebagian dari mereka terbiasa hunting spot-spot menarik untuk swafoto, lalu mempublish-nya di media sosial,” ucapnya.
Parapat Night Market diharapkan menjadi gebrakan positif yang akan membuat Stage Parapat semakin dikenal. Sebab, GenPI Sumut berupaya menghidupkan Stage Parapat. Caranya, dengan menghadirkan pertunjukan secara kontinue.
“Rencananya, setelah kegiatan Parapat Night Market, akan dilanjutkan dengan pentas seni setiap Sabtu dan Minggu malam. Sasarannya para tamu hotel yang biasanya kebingungan mencari tempat hiburan saat malam,” tandasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik peluncuran destinasi yang menyasar generasi milenial. Menpar menjelaskan, destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial, dan nge-hits di Instagram.
“Sedangkan gmilenial atau lebih populer kids zaman now sering menyebut diferensiasi produk destinasi baru ini dengan istilah Instagramable. Saya ingin tahun 2018 ini ada 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air,” kata Arief.
Digital destination, lanjutnya, menjadi tuntutan di era booming teknologi, yakni generasi milenial merupakan konsumen yang paling haus akan pengalaman dibanding generasi-generasi sebelumnya. Hasil survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman ketimbang membeli barang-barang. (*)
#PesonaDanauToba #PesonaDestinasiDigital #PesonaParapat
Sumber : GENPI Sumut
Nunga lelengSai hupaima hoAtik na olo ho di auManang naso rade roham Nungga lelengSai hu… Baca selengkapnya
Ito dang tarmaafhon au be hoHaccit lungun rohaku dibaen hoDang tarsuhatan be na ilu naung… Baca selengkapnya
Tangiang ni dainang I namaparorot tondikiManang di dia pe au manang di dia pe auTontong… Baca selengkapnya
Di parbissar mataniari Hehe au sian podomani Mangullus ma alogo Da sian doloki tung hohom… Baca selengkapnya
Reff : Horas! Horas Tano Batak Horas! Untuk Tanah Batak Horas! Nang pangisi nai Horas!… Baca selengkapnya
HasianNunga naeng onom ari dang marbarita hoNunga naeng ngali rohangku dao au sian hoAdong na… Baca selengkapnya
This website uses cookies to learn more about your interest, so we can provide the proper content for you then.